cahayaalkes.com – Sebagai universitas paling tua di Indonesia, ialah kebanggan tertentu jika kamu beberapa calon mahasiswa kuliah di UGM. Bahkan juga, UGM selalu ada dalam 3 besar pada survei perguruan tinggi terbaik di luar dan dalam negeri, seperti QS World University Rangkings, 4ICU, atau BAN-PT.
Tetapi berapa tahukah kamu tentang kampus UGM ini ? Daripada mengetahuinya sesudah datang di Yogyakarta, mengapa tidak diawali saja sejak dari saat ini dari pembahasan dalam artikel mimin berikut ini.
PTN Favorit Diantara PTN-PTN Lain
Namanya memang memiliki rekam jejak tidak terpungkiri, tetapi kehadiran UGM di Yogyakarta jadi daya magnet tertentu. Ya, propinsi ini populer sebagai kota siswa – lepas dari kerancuan istilah propinsi dan kotanya.
Jangankan kuliah di UGM, kuliah di Yogyakarta saja telah jadi mimpi untuk beberapa siswa. Disamping itu, entahlah bagaimana biaya hidup, khususnya makanan, mahasiswa di Yogyakarta termasuk tambah murah dibandingkan beberapa kota lain di Indonesia. Tidakkah ini pemikiran penting saat UKT PTN saling mengejar dalam biaya pendidikannya ?
Baca Juga : Rekomendasi 8 Universitas Terbaik di Tangerang Selatan Tahun 2024
Universitas Dengan Jumlah Prodi Yang Banyak
UGM memang besar, dalam arti yang sebenarnya. Di awal berdirinya, UGM memiliki enam Fakultas saja, yakni Fakultas Sastra dan Filsafat, Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Teknik.
Sekarang ini, UGM memiliki lebih dari 50 UKM, 18 fakultas, satu Sekolah Vokasi, dan satu Sekolah Pascasarjana. Tidak salah, jumlah jurusan atau program studinya capai 200 lebih. Kebingungan pilihnya, Sahabat? Pakai Ketertarikan Pandai saja, ya!
Tempat Peningkatan Diri Dengan Melahirkan Banyak Orang Hebat
Banyak beberapa tokoh bangsa sekarang ini yang disebut alumni UGM. Artika Sari Devi, Ibu Retno Marsudi, Bapak Ganjar Pranowo, Bapak Joko Widodo, Bapak Anies Baswedan, bahkan juga Sri Sultan Hamengkubuwono X ialah alumni UGM. Tidak ada sela untuk mencemooh kualitas akademik UGM, kan?
Populer dengan pengetahuan teorinya yang masak, mahasiswa UGM bisa meng ikuti seminar-seminar atau diskusi-diskusi tentang beragam hal di tempat kampus. Beberapa acara itu umumnya terbuka untuk umum, bahkan juga ada yang sediakan makan siang gratis. Jangan disia-siakan ya, Sahabat!
Luas Kampus Yang Benar-Benar Besar
Pada awal mula berdirinya dahulu, aktivitas mengajar-belajar UGM dilaksanakan di Pagelaran Keraton Yogyakarta. Saat ini, kampus UGM tempati tempat selebar 183,36 hektar. Pada segi barat Jalan Kaliurang ada beberapa gedung fakultas saintek dan pada segi timurnya beberapa gedung fakultas soshum.
Sebagai deskripsi, untuk capai Rektorat, mahasiswa Fakultas Teknik akan mengucapkan syukur jika ada bis intra-kampus yang bisa membawa secara gratis. Terutama untuk mahasiswa rantau, angkutan intra-kampus akan mengirit uang bensin – terkecuali untuk mereka yang mampu jogging untuk efektivitas waktu.
KKN Sebagai Salah Satu Persyaratan Kelulusan
Bukan korupsi-kolusi-nepotisme, Sahabat. KKN yang diartikan di sini ialah Kuliah Kerja Riil sepanjang 2 bulan. KKN umumnya dilaksanakan pada semester keenam atau ketujuh.
Jika kamu beberapa calon mahasiswa telah menguatkan diri untuk kuliah di UGM, harus siap jalani program KKN yang lokasinya dapat sampai ke luar Pulau Jawa. Tanpa sertifikat KKN, mahasiswa UGM tidak dapat lakukan registrasi ujian pendadaran skripsi. https://cahayaalkes.com/
Kampus Inklusif yang Merakyat
Ada di daerah Yogyakarta yang berbudaya Jawa benar-benar kental, UGM cukup terbuka untuk terima siapa saja yang tiba ke kampusnya. Jangan terkejut jika rupanya food court kampus berisi mahasiswa dari kampus-kampus lain di Yogyakarta. Masyarakat Yogyakarta atau siswa SMA dan SMP bebas masuk keluar kampus.
Akhirnya, mahasiswa UGM tertempa oleh atmosfer kampus untuk tidak jumawa dan perduli pada sekelilingnya – KKN ikut peran membuat personalitas yang humanis itu. Dalam kata lain, jadi pandai bukan hal yang mutlak. Karena jika hanya pandai, UGM memang gudangnya beberapa orang pandai.
Lebih jauh, UGM adalah kampus di mana mahasiswa-mahasiswanya belajar untuk tumbuh jadi manusia dewasa – tidak cuma pandai dan berpendidikan, tetapi rendah hati dan berguna untuk sama-sama.